Dukung Pertamina Untuk Majukan Indonesia

06/12/2016

Bangsa Indonesia semestinya bangga saat BUMN PT Pertamina (Persero) dapat mencapai laba. Saat perusahaan minyak serta gas (migas) dunia banyak yang kolaps waktu harga minyak dunia turun, nyatanya BUMN Pertamina dapat membuahkan keuntungan.

"Seharusnya bangsa Indonesia sebagai yang memiliki saham BUMN itu memberi penghargaan pada Pertamina serta bukanlah jadi berikan penilaian yang mengkerdilkan kekuatan anak bangsa, kata Direktur Puskepi Sofyano Zakaria pada Beritatrans. com di Jakarta, Kamis (1/9/2016).

Yaitu pendapat yang begitu naif, lanjut Sofyano, bila menyampaikan laba Pertamina dapat berlangsung lantaran BUMN itu jual bahan bakar minyak (BBM) pada rakyat dengan harga yang mahal. Itu pendapat yang berkesan menginginkan mencari sensasi serta menginginkan asal tampak lain.

Menurut dia, rakyat di negeri ini telah lama tahu kalau BBM yang di jual di SPBU Pertamina dapat dibuktikan lebih murah dari yang di jual SPBU asing yang ada dinegeri ini. "Ini bukti yang susah dibantah serta ini terang dapat menyanggah pendapat kalau Pertamina dapat hasilkan laba lantaran jual BBM dengan harga mahal, " terang Sofyano.

BBM yang di jual di SPBU Pertamina, menurut Puskepi, pada intinya hampir telah tak disubsidi pemerintah. Serta semuanya semestinya dapat mengundang pihak investor non BUMN untuk jual BBM di SPBU mereka.

"Fakta ini kelak mungkin jadikan bukti apakah Pertamina bakal terpuruk lantaran harga jual BBM atau product Pertamina tentu lebih mahal dari harga swasta, " kilah Sofyano.

Kerdilkan Kekuatan Anak Bangsa

"Mencurigai laba yang dibuat Pertamina lantaran akibat BUMN itu jual BBM dengan harga mahal bisa dipahami umum sebagai sikap sinis yang mengkerdilkan kekuatan anak bangsa, " tutur Sofyano.

Baca Juga : www.muhammadhafizh.com/pertamina-solusi-bahan-bakar-berkualitas/

Keraguan itu, menurut Puskepi, sejatinya dapat dinilai sebagai sikap yang berbuat tidak etis peran serta kekuatan insan pertamina.

Bila kita mempunyai nasionalisme yang kental, malah harusnya bangsa Indonesia mensupport dengan semua usaha supaya Pertamina sebagai BUMN mesti senantiasa dapat berikan keuntungan pada negara serta negara.

"Bukan demikian sebaliknya, mencelakan atau mencurigai Pertamina serta semua SDM profesional di dalamnya dengan pandangan yang negatif, " tegas Sofyano.

=====

Mulai sejak Indonesia merdeka, Kabupaten Krayan, Kalimantan Utara baru memperoleh bahan bakar. Minggu lantas, PT Pertamina mendistribusikan bahan bakar minyak ke lokasi itu.

Sampai kini, pendistribusian bahan bakar minyak (BBM) ke lokasi pelosok masihlah jadi pekerjaan berat PT Pertamina. Perseroan pelat merah itu diadang sulitnya medan.

Nah, keberhasilan itu diperoleh Pertamina sesudah mendistribusikan BBM lewat hawa. Perseroan merubah peruntukan pesawat yang umum dipakai untuk pemadam kebakaran jadi pembawa BBM.

Langkah sama bakal diadopsi untuk mendistribusikan BBM ke Papua. ''Yang terutama, dapat melayani warga, '' tutur Menteri ESDM Sudirman Said seperti ditulis Jawa Pos, Senin (20/6).

Menurutnya, memberi keringanan untuk orang-orang telah jadi keharusan negara. Karenanya, pola yang sama bakal dipakai untuk daerah terisolasi yang BBM-nya masihlah mahal.

Sebab, walau BBM diterbangkan ke daerah spesifik, harga nya kelak sama. Umpamanya, solar Rp 5. 150 serta premium Rp 6. 450 per liter. ''Di Papua, ada tantangan sendiri. Medan yang berat bikin transportasi BBM jadi begitu mahal, '' tuturnya.

Semua moda seperti air, darat, serta hawa dipakai Pertamina. Itu bikin biaya angkutan BBM jadi begitu mahal. Di Kabupaten Pegunungan Bintang serta Puncak Jaya, umpamanya, ongkosnya meraih Rp 29 ribu per liter.

Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang mengungkap, tiap-tiap th. perseroan keluarkan Rp 400 miliar untuk distribusi BBM ke Papua.

Tetapi, keharusan sediakan BBM bikin Pertamina tetaplah memberi supply walau ongkosnya mahal. Biaya sebesar itu keluar dari kantong perusahaan.


Créez votre site web gratuitement ! Ce site internet a été réalisé avec Webnode. Créez le votre gratuitement aujourd'hui ! Commencer